Main Article Content

Abstract

Generasi milenial pada analisis politik, memiliki empat sumber dalam membentuk persepsi politiknya yaitu media sosial, keluarga, teman dan sekolah. Milenial direpresentasikan pada siswa SMA dengan sampel Siswa SMA di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Hasilnya pembahasan isu politik dilakukan dengan diskusi, perdebatan dan akses informasi. Dari isu politik tersebut membentuk persepsi pada individu yang melalui tahapan seleksi, interpretasi dan berakhir pada Pembulatan. Namun persepsi yang terbentuk bukan terpaku pada isu politik yang dibahas tetapi lebih pada sosialisasi yang sudah diterima individu sebelumnya. Oleh karena itu media sosial sebagai sumber informasi utama sekarang ini hanyalah sebagai penegas pada persepsi yang sudah terbentuk atau sebagai pembahasan kontradiksi pada persepsi yang sudah terbentuk.

Keywords

Politik Milenial Pemilu Indonesia

Article Details

Author Biographies

Mulkanur Rohim, Universitas Negeri Yogyakarta

Dosen Program Studi Pascasarjana Pendidikan IPS

Amika Wardana, Universitas Negeri Yogyakarta

Dosen Program Studi Pendidikan IPS

How to Cite
Rohim, M., & Wardana, A. (2019). Analisis Politik Milenial : Persepsi Siswa SMA Terhadap Dinamika Politik Pada PEMILU 2019 di Indonesia. JIP (Jurnal Ilmu Pemerintahan) : Kajian Ilmu Pemerintahan Dan Politik Daerah, 4(1), 47-63. https://doi.org/10.24905/jip.4.1.2019.47-63

References

  1. Affandi, M. (1971). Himpunan Kuliah Ilmu Ilmu Kenegaraan. Alumni Bandung
  2. Agustino, L., & Yusoff, M. A. (2010). Politik Lokal di Indonesia: Dari Otokratik ke Reformasi Politik. Jurnal Ilmu Politik, Edisi, 21, 2010.
  3. Alex S. (2006). Semiotika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya
  4. Almond, Gabriel A dan Sidney Verba. (1984). Budaya Politik: Tingkah Laku Politik dan Demokrasi di Lima Negara. Jakarta: Bina Aksara.
  5. Aminah, S. (2006). Politik media, demokrasi dan media politik. Masyarakat, Kebudayaandan.
  6. Aminuddin, M. F., & Ramadlan, M. F. S. (2015). Match-All party: pragmatisme politik dan munculnya spesies baru partai politik di Indonesia pasca Pemilu 2009. Jurnal Politik, 1(1), 39-74.
  7. Apter, D. E. (1996). Pengantar Analisa Politik. Jakarta: LP3ES.
  8. AZMI, K., & Astuti, P. (2016). Perilaku Memilih Pemilih Pemula Masyarakat Kendal Pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014. Journal of Politic andGovernment Studies, 5(03), 362-370.
  9. Budiardjo, M., Soeseno, N., & Evaquarta, R.(2014). Pengantar Ilmu Politik.
  10. Bugin B. (2007). Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: kencanaPrenada Media Group
  11. Cangara, H. (2007). Pengantar IlmuKomunikasi Edisi Revisi. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
  12. Charmaz K., (2000). Grounded Theory:Objectivist and constructivistmethods. In N. Denzin, & Y.Lincoln, (eds.), Handbook ofQualitative Research (pp. 509-535). Thousand Oaks, CA, SagePublications, Inc
  13. Charmaz, K., (2006). Constructing
  14. Grounded Theory: A practicalguide through qualitative analysis.London: Sage Publications Ltd
  15. Chavez, J. (2012). Fail: The Misuse of Social Media Campaign in the 2012 US Presidential Campaign.
  16. Flora, E. (2014). Analisis framing berita calon presiden RI 2014-2019 pada surat kabar Kaltim Post dan tribun Kaltim. Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas
  17. Mulawarman, 2(3).
  18. Gurevitch, M., Coleman, S., & Blumler, J. G.(2009). Political
  19. communication—Old and new media relationships. The ANNALS of the American Academy of Political and Social Science, 625(1), 164-181.
  20. Hamad, I. (2010). KONSTRUKSI REALITAS POLITIK DALAM MEDIA MASSA (Studi Pesan Politik Dalam Media Cetak Pada Masa Pemilu 1999).
  21. Hubs-Asia, 10(1). Haryanto, H. C., & Rahmania, T. (2015). Bagaimanakah Persepsi Keterpercayaan Masyarakat terhadap Elit Politik?. Jurnal Psikologi, 42(3), 243-258.
  22. Kantaprawira, R. (2004). Sistem Politik Indonesia, suatu Model Pengantar. Edisi Revisi. Bandung: Sinar Baru Algesindo
  23. Karya, R. C. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik. Laswell, H. D., Lerner, D., & Rothwell, C. E.(1952). The Comparative Study of Elites. Stanford: Hoover Institute Studies.
  24. Limilia, P., & Ariadne, E. (2018). Pengetahuan dan Persepsi Politik pada Remaja. Jurnal Psikologi Sosial, 16(1), 45-55.
  25. Manurung, J. (2017). Persepsi Masyarakat Terhadap Pilkada (Studi Kasus: Masyarakat di Kelurahan Padang Matinggi Kec. Padangsidimpuan Selatan).
  26. Mas’oed, M. (2003). Politik, Birokrasi dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  27. Mergel, I. (2010). Gov 2.0 revisited: Social media strategies in the public sector. PA Times/American Society for Public Administration, 33(3), 7-10.
  28. Mochtar M. & Colin M. A. 2008. Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: Gajah mada University press.
  29. Mulyana, D. (2013). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya
  30. Nurjaman, A. (2016). Peta Baru Ideologi Partai Politik Indonesia. Jurnal Bestari, (42).
  31. Ohoirat, C. P. (2014). Persepsi Politik Organisasi di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga. Magister Manajemen Program Pascasarjana UKSW.
  32. Perangin-angin, L. L., & Zainal, M. (2018). Partisipasi Politik Pemilih Pemula dalam Bingkai Jejaring Sosial di Media Sosial. Jurnal Aspikom, 3(4), 737-754. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2010.
  33. Prasetyoningsih, N. (2014). Dampak Pemilihan Umum serentak bagi pembangunan demokrasi Indonesia. Media Hukum, 21(2), 23.
  34. Rahman, M. A. (2015). Kebisaan Pencarian Informasi Murid Sekolah Menengah Atas pada Pemilu Umum di Indoenesia. Record and Library Journal, 2015. 1(2)
  35. Rahmawati, R. (2018). Responsibilitas Penyelenggaraan Pemilu dalam Penanganan Penyelenggaraan Pemilu. Jurnal Politer Prodi Ilmu Politik FISIP UTA’45 Jakarta 3(2)
  36. Riaz, S . (2010). Effect on New Media Technologies on Political Communication. Journal of Political Studies, Vol 1 (2), 161-173
  37. Rivai, A. B. (2016). Politisasi Media di 2014: Aburizal Bakrie dan Segmen Pemilih Pemula. Politik Indonesia: Indonesian Political
  38. Science Review, 1(1), 30-44. Rohmiyati, Y. (2018). Model Perilaku Pencarian Informasi Generasi Milenial. Anuva, 2(4), 387-392.
  39. Romli, L. (2016). Masalah Kelen bagaan Partai Politik di Indonesia Pasca- Orde Baru. Jurnal Penelitian Politik, 5(1), 21-30.
  40. Sastroadmojo, S. (1995). Partisipasi Politik. Semarang: IKIP SemarangPress.
  41. Shahreza, M. (2017). Komunikator PolitikBerdasarkan Teori
  42. Generasi. Nyimak (Journal of Communication), 1(1).
  43. Sirozi, M. (2005). Politik pendidikan: Dinamika hubungan antara kepentingan kekuasaan dan praktik penyelenggaraan pendidikan. RajaGrafindo Persada.
  44. Sudibyo, A. (2001). Politik media dan pertarungan wacana: LKIS PELANGI AKSARA.
  45. Sukendar, M.U. (2017). Pemilihan Presiden, Media Sosial Dan Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula. Jurnal IKON Prodi D3 Komunikasi Massa, 1 (5) 75
  46. Sumartias, S. (2017). Komunikasi Politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Keterbukaan Ideologi. Jurnal Kajian Komunikasi, 5(1), 43-52. Survey Nasional CSIS tahun 2017
  47. Syarbani, S. (2002). Sosiologi dan Politik. Bogor: Ghalia Indonesia
  48. Syuhada, K. D. (2018). Etika Media di Era “Post-Truth”. Jurnal Komunikasi Indonesia, 75-79. Turnip, A. D., Suntoro, I., & Nurmalisa, Y.(2016). Persepsi Masyarakat Terhadap Peranan Partai Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah. Jurnal Kultur Demokrasi, 4(3).
  49. Tyas, W. S. (2017). Persepsi Pemilih Pemula Pada Iklan Kampanye Politik (Studi Deskriptif Kuantitatif Persepsi Pemilih Pemula Di Kelurahan Karangmalang Pada Iklan Kampanye Politik Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Sragen Tahun 2015) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
  50. Wihayati, W. (2016). Persepsi Khalayak Dalam Penggunaan Media Jejaring Sosial Untuk Kampanye Politik. Jurnal Signal, 4(1).
  51. Winarno, B, (2014) Kebijakan Publik: Teori, Proses, dan Studi Kasus; Yogyakarta; Center of Academic Publishing Service (CAPS).
  52. Zainal, Z. (2015). Persepsi Masyarakat terhadap Partai Politik di Desa Terantang Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 5(9).
  53. Zamroni. (2000). Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf Pubilshing
  54. Zuhri, S. (2010). Peranan Sekolah Dalam Proses Sosialisasi Politik (Studi Penelitian Terhadap Siswa SMA Negeri 2 Semarang) (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
  55. DIPONEGORO).